Salam Rimba
Banyaknya pendaki di puncak maupun lereng gunung, membuat kebersihan lereng gunung semakin kotor akibat ulah beberapa pendaki yang tidak sadar akan kelestarian alam, lalu siapa yang akan bertanggung jawab terhadap sampah yang berserakan di sepanjang jalur pendakian ? Bila saja kita semua mau merenungkan, keindahan alam yang saat ini dapat dinikmati, akankah kelak anak cucu kita dapat merasakan keindahan itu ?
Setiap ada kegiatan pendakian di lereng dan puncak gunung, bisa dipastikan sampah non-organik akan dihasilkan sebagai konsekuensi dari kegiatan itu. Padahal kita juga tahu, sampah kota itu tidak mudah untuk diuraikan secara alamiah. Jika demikian, kita tinggal menunggu waktu sampah kemasan plastik, kaleng bekas dan lain-lain berserakan di sekitar jalur pendakian.
Kepedulian para pencinta alam sangat dibutuhkan dalam hal ini, himbauan untuk membawa kembali sampah masing-masing untuk turun gunung dan tindakan nyata telah dibuktikan oleh beberapa rekan-rekan pencinta alam, dan sepantasnya diikuti oleh semua pecinta alam, cukup dimulai dari diri sendiri, diantaranya adalah :
- Tidak membuang sampah sembarangan.
- Membawa kembali sampah plastik dan kaleng untuk turun gunung.
- Menghindari pemakaian detergen pada saat mencuci/mandi di sumber air atau telaga.
- Periksa kembali sisa bara api api unggun pada saat meninggalkan lokasi.
- Hindari menyalakan petasan.
- Tidak membuat coretan atau tulisan di batu, pohon dan pos pendakian.
- Tidak merusak habitat flora dan fauna yang ada.
- Tidak mengambil ataupun memindahkan sesuatu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar